Paronikia
PARONIKIA
dr.PURYANTO
Definisi ParonikiaParonikia atau dalam bahasa jawa sering disebut ‘cantangen’ merupakan infeksi jaringan yang terjadi pada sekitar kuku jari-jari tangan atau kaki. Infeksi ini bisa berbentuk seperti abses akibat infeksi bakteri atau jamur. Kondisi ini terjadi saat adanya gangguan antara lapisan dari lempeng kuku dan dasar kuku bagian proksimal (menjauhi tubuh). Paranokia sendiri bisa dikelompokkan menjadi 2 (dua), yaitu akut dan kronis. Untuk paronikia akut, biasanya hanya melibatkan infeksi pada satu kuku jari. Sementara itu, paronikia kronis bisa terjadi pada lebih dari satu kuku jari. Kondisi ini bisa terjadi pada waktu yang bersamaan atau berulang.


Paronikia dapat terjadi karena tangan atau kaki tidak menggunakan pelindung saat bekerja sehingga rawan terkena paparan atau kadang kita kurang menjaga kebersihan kaki atau tangan di sekitar kuku yang mengakibatkan terjadinya infeksi.
Penyebab Paronikia
Paronikia akut umumnya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus atau Staphylococcus enterococcus yang masuk ke kulit kuku yang rusak, misalnya akibat kebiasaan mengigit kuku, sehingga menyebabkan infeksi pada lipatan kuku. Sementara itu, paronikia kronis lebih sering disebabkan oleh infeksi jamur Candida, meski bisa juga disebabkan oleh bakteri.
Paronikia pada dasarnya dapat menyerang siapa saja. Akan tetapi, ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami paronikia, yaitu :
- Memiliki pekerjaan yang membuat tangan atau kaki terus-menerus terkena air, seperti : nelayan, pemerah susu, atau tukang cuci piring.
- Mengalami luka terbuka di sekitar kuku tangan atau kaki.
- Memiliki kondisi kuku yang lembab akibat mengenakan kuku palsu .
- Mengalami cantengan
- Menderita diabetes atau gangguan sistem imun.
Gejala Paronikia
Gejala paronikia akut atau kronis umumnya sama. Berikut ini adalah gejala atau keluhan yang dapat muncul akibat paronikia :
- Nyeri ketika kuku atau kulit di sekitar kuku yang terkena infeksi disentuh.
- Bengkak pada kulit di sekitar kuku yang terinfeksi.
- Kemerahan dan rasa hangat pada kulit di sekitar kuku yang terinfeksi.
Pada sebagian kasus, gejala paronikia berupa abses (kumpulan nanah) dapat muncul pada kulit di bawah kuku yang terinfeksi. Paronikia yang telah menimbulkan abses perlu segera mendapat penanganan dokter, terlebih jika disertai dengan demam.
Klinik Puri Sehat Ujungberung
Operasional Klinik Senin sd Sabtu pukul 08.00 sd 21.00 WIB
Jl. Kaum Kaler No.79, Cigending, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat 40611
Referensi :
Apriliana Puspitasari. 2019. Profil Pasien Baru Kandidiasis dengan Paronikia. Jurnal Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya.
Shampson, B & Lewis, B. 2019. Paronychia Associated with Ledipasvir / Sofosbuvir for Hepatitis C Treatment. The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, 12(1), Pp. 35-37.
Wollina, Uwe. 2018. Systemic Drug-Induced Chronic Paronychia and Periungual Pyogenic Granuloma. Indian Dermatology Online Journal, 9(5), Pp. 293-298.
American Academy of Family Physicians. 2018. Condition. Paronychia.
National Institute o Health. 2019. U.S. National Library of Medicine. Medline Plus. Paronychia.
Harvard Health Publishing. 2019. Paronychia.
Cleveland Clinic. 2017. Nail Infection (Paronychia).
Balentine, JR. E-Medicine Health. 2020. Nail Bed Infection : Paronychia.