Dermatitis Kontak atau Ekzema
Dermatitis Kontak atau Ekzema
dr. PURYANTO
Dermatitis kontak (ekzema) adalah peradangan pada kulit akibat paparan zat tertentu seperti yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi. Dermatitis kontak dapat ditandai dengan ruam dan gatal di kulit. Dermatitis kontak tidak menular atau berbahaya, tetapi bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi penderitanya. Pengobatan dermatitis kontak dapat dilakukan dengan mengidentifikasi dan menghindari penyebab munculnya kondisi ini.



Penampakan Tangan dengan Dermatitis Kontak
- Penyebab Dermatitis Kontak
Dermatitis kontak disebabkan oleh paparan zat yang menyebabkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit. Berdasarkan penyebab tersebut, dermatitis kontak dibagi menjadi:
- Dermatitis kontak iritasi
Dermatitis kontak iritasi terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat tertentu yang dapat menyebabkan kerusakan pada lapisan pelindung kulit. Jenis dermatitis ini paling sering terjadi.
Beberapa zat yang dapat memicu dermatitis kontak iritasi adalah sabun, deterjen, sampo, cairan pemutih, zat yang berada di udara (misalnya serbuk gergaji atau serbuk wol), tumbuhan, pupuk, pestisida, asam, alkali, minyak mesin, parfum, dan bahan pengawet.
- Dermatitis kontak alergi
Dermatitis kontak alergi terjadi ketika kulit bersentuhan dengan zat alergen yang memicu sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan. Reaksi tersebut menyebabkan area kulit yang terkena menjadi gatal dan meradang.
Zat alergen yang sering memicu reaksi alergi pada kulit antara lain obat-obatan topikal (misalnya krim antibiotik), zat yang ada di udara (misalnya serbuk sari), tanaman, bahan logam dalam perhiasan, karet, dan bahan kosmetik (misalnya cat kuku dan pewarna rambut).
- Gejala Dermatitis Kontak
Gejala dermatitis kontak dapat muncul pada bagian tubuh mana pun yang bersentuhan langsung dengan zat pemicu. Gejala tersebut dapat muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah kontak terjadi. Gejala juga dapat berlangsung selama 2–4 minggu.
Berikut ini adalah beberapa gejala umum dermatitis kontak :
- Ruamkemerahan
- Gatal di kulit yang dapat terasa parah
- Kulit kering, bersisik, atau pecah-pecah
- Muncul bentol atau lepuhan berisi airyang dapat pecah lalu mengering
- Sensasi hangat atau panas di kulit
- Kulit menebal atau menggelap
- Kulit membengkak
- Kulit nyeri ketika ditekan
Gejala dermatitis kontak dapat bervariasi pada setiap penderita, tergantung penyebab dan sensitivitas kulit terhadap zat pemicu. Penderita juga dapat mengalami gejala yang berbeda dari waktu ke waktu.
- Kapan harus ke dokter
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gejala yang telah disebutkan, terlebih jika gejala sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, makin parah dan menyebar, berlangsung lebih dari 3 minggu, atau telah meluas hingga wajah dan alat kelamin.
Klinik Puri Sehat Ujungberung
Operasional Klinik Senin sd Sabtu pukul 08.00 sd 21.00 WIB
Jl. Kaum Kaler No.79, Cigending, Kec. Ujung Berung, Kota Bandung, Jawa Barat 40611
Referensi :
Tammaro., et al, (2022). Occupational Dermatitis Treated with Alitretinoin. Allergies, 2(3), pp. 779.
Sedo-Mejia, et al. (2020). Contact Dermatitis: Clinical Practice Findings From A Single Tertiary
Referral Hospital, a 4-Year Retrospective Study. World Allergy Organization Journal, 13(7), pp. 100440.
National Health Service UK (2019). Health A to Z. Contact Dermatitis
.National Institutes of Health (2021). MedlinePlus. Contact Dermatitis.
Cleveland Clinic (2019). Disease & Conditions. Contact Dermatitis.
Mayo Clinic (2022). Diseases & Conditions. Contact Dermatitis.
Healthgrades (2022). Contact Dermatitis.
Healthline (2023). What is Contact Dermatitis?
Healthline (2023). Contact Dermatitis Complications.
Medscape (2022). Allergic Contact Dermatitis.
MSD Manual (2022). Contact Dermatitis.
Web MD (2022). Contact Dermatitis: Facts About Skin Rashes.